Sepeda Fongers PFG Dames
Salam Onthel
Selamat datang di web Sepeda Kuno, kali ini kami akan membahas salah satu koleksi sepeda teman kami, Rudin Ahmad. Dia merupakan salah seorang penggagas klub muda sepeda kuno, Sepeda Onthel Gesing atau yang biasa disebut "SOGE".
SOGE, menjadi pendatang baru dalam setahun terakhir ini, klub muda namun terkesan sangatlah solid. Sebagai klub muda, mereka sangat antusias setiap ada kegiatan sepeda onthel, baik di kota Pati maupun kota sekitarnya.
Klub yang beranggotakan kawula muda ini memandang sepeda bagaikan sesuatu barang yang sangat layak untuk disimpan dan dilestarikan. Berbagai macam sepeda sudah menjadi koleksi dalam koleksi klub muda ini. Tidak main-main koleksi yang ada, ada sepeda Fongers, Simplex, Raleigh, Humber dan beberapa merk ternama lainnya.
Sejarah PFG
Bermula pada tahun 1957, Produsen Fongers mengalami kerugian besar akibat penurunan penjualan sebesar 18%. Sehingga pemasukan dalam era produksi semakin berkurang yang menyebabkan perombakan pada manjemen produksi Fongers. Perubahan managemen membuat pabrik tidak terkondisikan dengan baik.
Pada tahun 1958 perombakan besar terjadi, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran kepada karyawan menjadi sebuah prestasi buruk bagi produsen Fongers. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh produsen sepeda Phoenik dari Leeuwarden dan produsen sepeda Germaan. Mereka mengambil alih bisnis produsen sepeda Fongers agar tetap berjalan dengan membeli sahamnya. Produksi sepeda juga masih berada di kota Groningen, mereka tidak memlih tempat lain karena dengan produksi di Groningen akan tetap menjaga kepercayaan masyarakat ketika itu dengan kualitas sepeda yang di produksi.
Pada tahun 1966 dibentuklah koalisi antar ketiga produsen, dengan me-merge ketiganya menjadi Phoenix Fongers Germaan (PFG). Kombinasi ketiga produsen ini menelurkan hasil sebuah sepeda mewah semacam Fongers palang gapit, Sport dan model mewah lainnya. Dengan berbagai pembaruan diberbagai model membuat PFG semakin berkibar ketika itu.
Selang empat tahun, sepeda PFG di akuisisi oleh produsen sepeda Batavus, tepatnya di tahun 1970. Pembuatan model sepeda tidak ada perubahan signifikan, namun hampir sama sebelum diakuisisi oleh Batavus. Setelah di akuisisi produksi sepeda dipindah, yang sebelumnya di kota Groningen dipindah ke kota Heerenveen.
Sepeda PFG Dames
Sepeda yang satu ini menjadi andalan bagi sang empunya sepeda, sepeda yang jarang sekali dipakai gowes ini menjadi sepeda yang sangat disayangi, bak pasangan hidupnya. Itulah onthelis, mereka menganggap sebuah sepeda bagaikan pasangan hidup yang harus senantiasa mendapatkan perhatian dan manja-an.
1. Penampakan utuh
2. Stang PFG
Satang model kupu dan ada ketrika "PFG" menandakan ciri khas sepeda yang satu ini.
3. Sedel PFG
Sepeda ini menggunakan sedel asli bawaan sepeda yang ada tulisan "PFG",
4. Pompa Sepeda
Tempat pompa sepeda yang terbilang aneh dan nyentrik menjadi ciri khas sepeda PFG ini, letaknya berada ditiang penyangga bagai sepeda.
5. Slebor Sepeda
Slebor sepeda PFG sama dengan sepeda fongers pada umumnya, ada semacam "Bunuk" dalam slebornya.
6. pelek sepeda
Pelek sepeda menggunakan pelek kronprinz 36.
7. Lampu Sepeda
Lampu sepeda menggunakan lampu aslinya, bawaan dari sepeda yang ada tulisan "PFG"
8. Dinamo Sepeda
Dinamo sepeda menggunakan dinamo aslinya, dinamo PFG
9. Stopan
Stopan sepeda menggunakan stopan asli sepeda fongers, Spaninga.
11. Bagasi
Bagasi yang terbilang unik, karena adanya tempat untuk pompa sepeda pada batang tiang penyangga bagasi.
12. Nomor Seri
Penomoran masih tetap seperti sepeda Fongers pada umumnya yang terletak ditube kiri bawah.
13. Jagrak
Jagrak masih ori bawaan sepeda.
14. Kunci
Kunci sepeda menggunakan kunci asli bawaan sepeda, modelnya unik dan antik.
Sementara itu dulu yang kami ulas, apabila ada yang masih kurang pas dalam penulisan artikel diatas kami terima masukan dan kritikan dari para sedulur semua.
Semoga Bermanfaat
0 Response to "Sepeda Fongers PFG Dames"
Post a Comment