Fongers BB 65 Barter Crank "Rosok"
Salam Onthel
Kisah nyata dari seorang teman di Juwana yang mendapatkan sebuah sepeda Fongers BB 65 dari seorang kolektor menjadi sebuah cerita yang sangat menarik untuk kami ulas. Cerita ini berawal dari sebuah hobi bersepeda tua sampai dengan “ngrosok” dan
akhirnya bertemu dengan seorang pakar sepeda yang menukar hasil ngrosok tadi
dengan sepeda BB 65.
Mas Heru Joana, nama di akun Facebooknya, dia seorang
pengusaha bengkel sepeda motor yang mempunyai beberapa karyawan dirumahnya. Dia
membuka bengkel diteras rumahnya sendiri, dengan berbekal pengetahuan waktu
sekolah dan pengalaman ketika ikut kerja di bengkel dulu. Pasang surut seorang
pengusaha sudah pernah dia alami, namun dengan ketekunan dan kesabarannya,
bengkel sepeda motor miliknya sudah sangat ramai sampai sekarang ini.
Hobinya dengan sepeda kuno sudah sejak lama sebelum
mempunyai istri, jadi sudah sejak lama dia berkutat dengan sepeda antik dan
kuno ini. Tak jarang dia ikut bersepeda dengan beberapa klub yang ada di daerah
Pati ini, namun tidak menjadikan dia untuk gabung dengan klub tersebut. Dia seorang “Single Fighter”
dalam bersepeda, sering bersepeda sendirian puter-puter di kota Pati dan
sekitar.
Ngrosok
Hobi yang satu ini memang menjadi khas onthelis, ngrosok,
dengan ngrosok rasa haus akan barang kuno menjadi terobati. Walaupun kadang
tidak ditemukan dengan barang yang diinginkan, namun seolah dengan ngrosok
layaknya mendapatkan “Oasis” di tengah-tengah padang pasir yang gersang.
Pecinta sepeda kuno kalau belum pernah ngrosok, tidak akan pernah merasakan
sensasi unik dalam pencarian suatu barang.
Walaupun sebenarnya untuk mendapatkan suatu onderdil
misalnya, sebenarnya sangat mudah dibeli dengan uang, namun jika kita
menemukan dalam tumpukan barang rongsokan justru mempunyai nilai tersendiri
untuk kita. Yang pertama harga yang sangat miring dan yang kedua untuk
mendapatkan barang tersebut harus melalui perjuangan ditumpukan rongsokan yang
menggunung.
Mas Heru sering kali muter-muter tempat rosok didaerah sekitar tempat
tinggalnya, sampai dia mendapatkan sebuah Crank sepeda dengan piringan yang berbentuk
aneh. Lantas dibelinya dengan harga besi timbangan yang sangat murah sekali.
Berharap ketika pulang nanti barang yang baru saja ditemukannya akan
dikonsultasikan dengan beberapa temannya untuk mengetahui mana sepeda yang pas
untuk crank tersebut.
Ternyata tidak ada satupun yang mengetahuinya tentang pasangan yang pas untuk cranknya. Dia lantas
mencari petunjuk di “mbah Google” namun tidak menemukannya juga. Mas heru aktif mencari
dan terus mencari, dia bertanya ke beberapa “suhu” onthel namun tidak juga ada yang
memberikan jawaban yang pas untuk crank sepeda yang didapatkannya ditempat
rosok.
Wiwinaked
Selang beberapa lama, dia aktif membaca beberapa web dan
blog yang ada di internet, dia menemukan seseorang yang ahli dibidang sepeda
Fongers, sebut saja Master Fongers. Dia membaca beberapa ulasan yang ditulis Master Fongers di web wiwinaked, penjelasan yang mudah dicerna orang awam dan
sangat pas untuk referensi selain katalog sepeda.
Mas Heru sendiri juga sebenarnya bingung dengan crank yang
ditemukannya, tapi dia sangat yakin kalau crank tersebut adalah buatan Eropa.
Namun setelah membaca di forum wiwinaked dia mencoba untuk bertanya pada sang Master Fongers. Dikirimkannya gambar crank tersebut melalui inbox sang Master Fongers.
Master Fongers pun menjelaskan tentang crank tersebut, untuk
sepeda apa, jenis apa dan tahun pembuatannya sedetail mungkin. Bahkan master
fongers mengatakan kalau dia sendiri sudah mencari crank tersebut selama 10
tahun lebih tapi tidak pernah menemukannya. Dari identifikasi oleh Master Fongers ternyata crank yang ditemukan oleh mas Heru ditempat rongsokan merupakan crank sepeda tua untuk fongers.
Mas Heru sangat puas dengan penjelasan dari Master Fongers tersebut, dia berencana suatu hari akan membangun sepeda yang cocok untuk crank
hasil ngrosoknya. Dia juga sudah bertekad untuk mengumpulkan pritilan demi pritilan guna mewujudkan sepeda "dari" crank yang dia temukan ditempat rongsokan.
Barter
Beberapa waktu kemudian, ternyata diam-diam sang Master Fongers sangat menginginkan crank sepeda mas Heru. Bahkan dia sempat
silaturahmi kerumahnya, padahal rumah Master Fongers didaerah Surabaya sedang
mas Heru di Juwana Pati. Jarak yang lumayan jauh ini tidak menjadi masalah
untuk Master Fongers.
Mas Heru dengan sopan menolak keinginan Master Fongers untuk meminang crank miliknya. Dia tidak berniat untuk melepas crank sepeda yang
dimaksud, dengan harapan kelak dia kan membangun sepeda Fongers yang cocok
dengan Crank yang dimilikinya. Master Fongers pun menawarkan mahar yang “Wauw”
untuk sebuah crank sepeda ini, empat juta. Harga yang fantastis, namun mas Heru
tidak ada niatan untuk menjual crank tersebut.
Selang beberapa bulan, Master Fongers kembali kerumah mas
Heru, kali ini Master Fongers berkunjung dengan istrinya. Dia kembali
menawarkan untuk membeli crank sepeda mas Heru, namun tetap saja mas Heru
menolak dengan alasan yang sama, ingin membangun sepeda itu nantinya. Walaupun dengan mengumpulkan pritilan satu demi satu, karena kalau membeli "utuh" sepeda dengan merk Fongers tentu merogoh kocek yang sangat dalam.
Sang Master Fongers pun tidak banyak bicara, dia keluar
menuju mobilnya dan menyuruh sopirnya untuk mengambil barang didalam mobil. Master Fongers dan si sopir membawa bungkusan besar kedalam rumah mas Heru, dia
mengatakan akan menukar crank tersebut dengan salah satu koleksinya yang sangat
disayangi, Sepeda Fongers BB 65. Wauw Fantastis
Mas heru akhirnya menyetujui pertukaran ini, dia tidak pernah
membayangkan mempunyai sepeda berkelas seperti Fongers BB yang sangat langka
ini. Dia hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada sang Master Fongers yang mau
baik hati padanya.
Penampakan sepeda Fongers BB 65
1. Rangka
dalam gambar dapat kita lihat penampakan yang ada dalam foto.
2. Tube depan
Terdapat ketrikan BB 60 yang menandakan sepeda ini merupakan jenis fonger BB 65
3. Stang
Dalam gambar sepeda ini menggunakan stang model kuku macan yang menjadi ciri khas fongers mulai tahun 1922 an.
4. Nomor Rangka
Nomor rangka menunjukkan pembuatan tahun 1922 seri 1 dan sepeda ke 16
5. Nomor Bracket
Fongers BB mempunyai ciri khas menggunakan Bracket yang ada panteknya dan ada nomor serinya
6. Supitan Belakang
Sepeda ini mempunyai supitan yang sangat unik, ada baut pengunci yang sangat jarang ditemukan pada jenis sepeda Fongers lainnya.
7. Lampu Sepeda
Menurut katalog sepeda Fongers, lampu yang digunakan pada sepeda kisaran tahun ini masih menggunakan lampu karbit, minyak ataupun lilin, jadi banyak opsi dan merk yang bisa digunakan untuk menambah kegagahan sepeda. Oleh pemilik sepeda, dipilihlah lampu lilin kuno yang sangat langka ini.
8. Pelek
Pelek sepeda ini menggunakan pelek Kron Prinz yang merupakan pelek asli bawaan sepeda. Depan 36 belakang 40.
9. Sedel
Sedel menggunakan sedel Sadel asli Fongers, kalau kita perhatikan dengan seksama ada gambar lambang Fongers pada sedel tersebut.
10. Porseneling 36
Sepeda Fongers BB 65 ini menggunakan porseneling 36 Sturmey archer model bumbung.
11. Shifter Kipas
Shifter kipas yang sangat langka, barang yang masih asli bawaan sepeda dengan menggunakan merk Sturmey Archer.
Kalau dilihat lebih detail, anda bisa menemukan shifter kipas yang aseli dengan buatan baru (repro).
Semoga bermanfaat
Salam Onthel
1 Response to "Fongers BB 65 Barter Crank "Rosok""
Mantap bb 65 nya pak🤩
Post a Comment